Analisa dan Perbaikan Kualitas Produk Mantel Roll Giling Tebu dengan Metode Six Sigma dan Fuzzy FMEA Studi Kasus PT. BIP
DOI:
https://doi.org/10.33005/juminten.v1i5.177Keywords:
Fuzzy FMEA, Pengendalian Kualitas, Six SigmaAbstract
Pengendalian kualitas kini dianggap sebagai sustainable development untuk mendukung keberlangsungan jangka panjang suatu perusahaan. Begitu pula pada PT. Barata Indonesia (Persero) dimana hampir 60% dari produk yang di produksi adalah komponen General Assy Roller. Komponen General Assy Roller yang diproduksi sendiri memiliki beberapa jenis cacat seperti Keropos, sinter, mismachining dan crack yang mencapai hingga 30 % dari total produksi sejumlah 358 unit. Dengan presentase defect tertinggi mismachining yaitu sebesar 38,63 %. Berdasarkan analisa hasil penelitian dengan metode six sigma dari rata-rata DPMO sebesar 30244 nilai sigma yang dihasilkan adalah 3,36 atau dapat bersaing dengan skala rata-rata industri Indonesia. Dengan analisis menggunakan Root Cuse Analysis (RCA), dan perhitungan menggunkan metode FUZZY FMEA, FRPN mengidentifikasi faktor Penyebab yang paling dominan menyebabkan Defect adalah Waktu penahanan panas pada dapur krimp yang tidak terjadwal dengan nilai FRPN tertinggi yakni sebesar 6,012157897. Maka berdasarkan mode kegagalan yang terjadi,Usulan tindakan perbaikan berdasarkan metode Fuzzy FMEA yang dapat diberikan untuk mengurangi terjadinya defect crack yakni dengan menjadwalkan waktu penahanan panas pada saat proses Assembly.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Wahyu Setia Damayanti, Yustina Ngatilah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.